KADO TUTUP TAHUN

TAPCHA; Tangerang Selatan Pencak Silat Championship 5 yang digelar sejak 15-17 Desember 2023 di GOR BRIN PUSPITEK kembali merupakan ajang pembuktian diri dari KORPS (Komunitas Olahraga Prestasi Silat) UNAS ….
Latihan keras untuk mendapatkan hasil yang ditargetkan benar-benar mampu dibuktikan oleh KORPS (Komunitas Olahraga Prestasi Silat) UNAS. Kali ini, berdasarkan pertimbangan yang sangat detil dari Veronica Safitri dan Nandhiko Wahyu Mukti, keduanya merupakan ofisial karena sedang cedera, KORPS UNAS hanya menurunkan 6 (enam) pesilat andalannya; yakni Abdul Hakim Malik, Suherman, Dela Natasya, Anita Tri Yulianti dan Ade Nurapriyani.
Lewat perjalanan terjal dan berliku, pada seperdelapan final, Abdul Hakim Malik dan Anita Tri Yulianti harus mengakui keunggulan lawan-lawannya. Betapa tidak, Abdul Hakim Malik cedera otot bahu, sementara, Anita Tri Yulianti dalam kondisi kurang prima karena kurangnya istirahat.
Tiba giliran Dela Natasya, Veronica langsung memberikan arahan untuk memenangkan pertandingan. Lewat “tendangan sabit” dan bantingan yang benar-benar telak, akhirnya, dalam dua kali pertandingan Dela berhasil mengumpulkan angka yang cukup tinggi. Panas menyengat yang menyungkupi GOR BRIN Puspitek, ternyata mampu demikian cepat menurunkan stamina Dela — selanjutnya, lewat 3 (tiga) pertandingan yang sangat ketat ia berhasil menyumbangkan medali PERUNGGU. Medali pertama buat KORPS UNAS.
Ade Nurapriyani pun kembali ke gelanggang didamping oleh Veronica Safitri yang terus membisikkan beberapa strategi untuk menghadapi lawan yang posturnya lebih tinggi dengan jangkauan tangan dan kaki yang juga lebih panjang — kali ini, Ade berusaha ketat terus mendekat sehingga berhasil memaksa lawannya untuk mengikuti irama permainannya.
Saling kejar nilai pun terjadi dan berlangsung ketat. Hingga pada akhirnya, Ade Nurapriyani berhasil meraih medali perunggu dan merupakan medali kedua buat KORPS UNAS.
Hari makin meninggi, Suherman merupakan kunci karena pertandingan FINAL merupakan babak terakhir menjelang penutupan. Waktu tunggu yang cukup panjang ditambah panas yang menyengat serta tempat untutk beristirahat yang dirasa kurang nyaman membuat stamina pun cepat merosot.
Ketika pemanasan sebelum turun bertanding, Nandhiko, walau dengan menggunakan satu tangan terus memompa semangat dan mengarahkan serangan-serangan yang bakal dilakukan oleh Suherman untuk memenangkan pertandingan FINAL sekali ini.
Pertandingan sekali ini benar-benar memeras tenaga dan pikiran, maklum, nilai yang diperoleh keduanya pada ronde pertama dan kedua saling susul — ternyata, lawan mampu mencuri kesempatan pada saat Suherman sedang menarik napas panjang di menit-menit terakhir. Ia berhasil meraih bahu, mengunci dan membanting Suherman dalam walktu yang demikian cepat. Suherman terjatuh bersamaan dengan wasit menghentikan pertandingan karena waktu sudah habis. Kembali, Suherman harus puas dengan peraihannya, MEDALI PERAK, dan merupakan medali terakhir dari KORPS UNAS.
Dengan kata lain, pada TAPCHA 5, KORPS UNAS berhasil memberikan kado tutup tahun 2023 berupa 1 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu.
Selamat dan terus berlatih untuk pertandingan-pertandingan akan datang. (KR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

20 − 18 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.