TIADA HARI TANPA MEDALI

Jayakarta Championship 2 yang digelar pada 15-17 September 2023, telah dijadikan sebagai ajang untuk mengukur prestasi para atlet silat…

Selain senior, kali ini, Universitas Nasional menurunkan 8 (delapan) atlet di antaranya 2 (dua) baru saja bergabung; Nandhiko Wahyu Mukti (FEB/Akuntansi) angkatan 2022, dan Ade Nur Apriyani (FTKI/Informatika) angkatan 2023.
Sejak babak penyisihan, kesemuanya seolah melalui jalan yang terjal dan berliku. Betapa tidak, semua yang datang benar-benar telah mempersiapkan dirinya dengan matang untuk menjadi yang terbaik. Oleh sebab itu, apa yang ditunjukkan oileh para atlet dio setiap gelanggang benar-benar memukau. Tak heran, para suporter yang kebanyakan para pesilat yunior bahkan senior ikut berteriak untuk memberikan semangat pada yang tengah bertanding.
Lewat perjuangan yang benar-benar melalahkan, akhirnya, KORP (Komunitas Olah Raga Prestasi) Cabor Silat UNAS berhasil masuk ke semi final.
Minggu, siang yang panas adalah hari yang menentukan. Veronika Safitri yang sebelumnya turun di UNSIKA, Karawang, dan berhasil menyabet Medali Emas sekali ini menjadi pendamping bagi adik-adiknya.
Beruntung, semua mendengar arahan dari senior sekaligus pendamping mereka. Setelah sebelumnya berdoa dan berjanji untuk memberikan yang terbaik bagi Almamater Tercinta; Universitas Nasional dengan langkah pasti dan tekad yang bulat, semua bertanding dengan semangat yang menyala-nyala.
Hasilnya, dimulai dengan Nandhiko yang berhasil menyabet Medali Perunggu pertama bagi UNAS, perlahan namun pasti, semua pesilat mendapatkan medali; Abdul Hakim Malik meraih Emas, disusul oleh Amirul Falah, Anita Tri Yulianti, Suherman dan Akbar Yanuar masing-masing meraih Perak — dan Dela Natasya serta Ade Nur Apriyani (MABA) meraih Medali Perunggu.

Menurut Veronica, senior sekaligus pendamping, semua ini berhasil diraih berkat ketekunan dan latihan yang terus menerus.
“Boleh dikata, kita boleh bangga karena KORP cabor SILAT UNAS sudah dapat menerapkan Tiada Hari Tanpa Medali”, katanya.
“Aamiin”, demikian sahut adik-adiknya sambil meminta maaf karena belum berhasil meraih yang terbaik.
“Oke … hari ini kita sudah berjuang, akan datang, kita harus terus berlatih dan bertanding serta selalu mendengarkan arahan para pembina dan pelatih. Insya Allah, kita bisa berhasil menjadi juara umum”, pesannya setelah melakukan evaluasi singkat terhadap masing-masing pesilat agar tidak mengulangi kesalahan di pertandingan yang akan datang.

Semua mengangguk, sambil berjalan ke meja panitia untuk mengambil sertifikat dan setelah itu kembali ke rumah masing-masing.(KR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.