JUARA UMUM III UIKA CHAMPIONSHIP 2024 dan JUARA I PIALA PANGLIMA TNI 2024

Semangat pantang menyerah benar-benar ditunjukkan secara maksimal oleh para atlet, hasilnya pun sangat memuaskan ….

 

Suasana Kampus Universitas Islam Ibnu Khaldun yang terletak di bilangan Bogor, sekali ini berbeda dengan biasanya. Betapa tidak, di antara para mahasiswa terdapat banyak pendekar berpakaian hitam-hitam yang sedang melakukan pemanasan bahkan ada beberapa yang dengan gembira menunjukkan medali yang berhasil di raihnya.

 

Hari pertama berhasil dilalui dengan baik, menginjak hari kedua persaingan semakin ketat dan panas — namun hal tersebut tidak menghalangi tekad KORP (Komunitas Olahraga Prestasi) UNAS yang selalu bertekad untuk menjadi yang terbaik. Tekadi itu benar-benar dibuktikan, Suci Nur Ramadanti (ILKES/Keperawatan 24-045) dan Bayu Aditya (FBP/Agroteknologi 24-001) keduanya berhasil menyabet medali emas dari kelas Seni Perorangan.

Sayangnya, hal tersebut tidak bisa diikuti oleh Nandhiko Wahyu Murti (FEB/Akuntansi)), ia harus mengakui keunggulan lawannya dan terhenti di seper delapan final begitu juga Anita Tri Yulianti (FEB/Manajemen) yang terhenti di seper enam belas final. Sementara, Arsya Putri Hafiz (FEB/Manajemen 24-090) harus puas mendapatkan medali perunggu. Maklum, sekali ini konsentrasinya terpecah karena ia juga harus mulai bertanding di event yang sangat bergengsi; Piala Panglima 2024 yang digelar di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah — yang dimulai pada waktu dan hari yang sama. Namun segalanya terbayar tunai, akhirnya, pada Minggu 27 Oktober 2024 Arsya Putri Hafiz berhasil menyabet medali emas dari tanding under 45 kg kelas bebas putri.

Waktu terus merangkak, Dela Natasya (FEB/Manajemen) kembali menunjukkan kelebihannya lewat perlawanan yang ketat dan sengit dengan angka yang saling kejar, namun akhirnya, ia berhasil menjatuhkan lawannya tepat di detik terakhir. Dela Natasya kembali menyabet medali emas di kelas A putri dewasa.

 

Di Gelanggang 2, Abdul Hakim Malik (FEB/Manajemen) harus berusaha mati-matian untuk menghadapi lawannya yang mempunyai postur lebih tinggi darinya. Walau ia melakukan perlawanan ketat dan gigih, namun akhirnya, ia harus mengakui keunggulan lawannya. Ia harus puas mendapatkan medali perak sekaligus cedera bahu yang pernah menimpanya setahun lalu.

 

Lepas Abdul Hakim Malik, masih di gelanggang yang sama, Ade Nur Apriyanti (FTKI/SI) juga harus bersaing ketat untuk mendapatkan medali emas. Namun sayang, usaha keras yang dilakukannya belum mendapatkan hasil yang maksimal — apalagi, beberapa kali jatuhannya tidak mendapatkan nilai sama sekali. Dengan parasaan tak menentu, namun, ia harus puas hanya bisa meraih medali perak.

 

Nazira masuk di gelanggang 1 sebagai penutup pertandingan di Sabtu sore. Pemanasan yang cukup membuat sekali ini ia bisa melayani lawannya dengan sangat efektif. Jual beli pukulan, tendangan dan jatuhan saling silih berganti. Dewi Fortuna sedang berpihak ke Nazira. Ia berhasil memenangkan pertandingan ini dengan nilai yang cukup telak. 23-15 — sekali ini, KORP SILAT UNAS berhasil menjadi JUARA UMUM III dengan mengantongi 3 Medali Emas, 2 Perak dan 1 Perunggu.

 

Selamat dan Sukses buatttt semuanya.

 

Ayu KH.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

19 − fifteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.