Bahasa bukan sekadar alat untuk menyampaikan pesan, melainkan cerminan dari cara pandang, cara hidup, bahkan cara berpikir suatu bangsa.
Di balik setiap kata, tersimpan nilai-nilai yang membentuk identitas dan budaya. Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa “Bahasa menunjukkan bangsa.” Ungkapan inilah yang menjadi dasar sekaligus tema utama dalam KUPAS No.7 Vol.1 Edisi Oktober 2025, terbitan terbaru dari Komunitas Penulis Universitas Nasional (KUPAS).
Terbitnya edisi ini bukan hanya perayaan atas semangat literasi di lingkungan kampus, tetapi juga bukti nyata bahwa mahasiswa Universitas Nasional memiliki kemampuan dan keberanian untuk berkarya melalui tulisan. Seluruh isi dalam edisi ini merupakan hasil karya mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi, yang kemudian dikelola, dikurasi, dan disunting secara profesional oleh para redaktur KUPAS.
Proses pengelolaan yang melibatkan mahasiswa secara penuh ini menunjukkan bahwa KUPAS bukan sekadar media publikasi, melainkan wadah pembelajaran, kolaborasi, dan pengembangan potensi literasi di lingkungan kampus.
Di tengah arus globalisasi yang semakin deras — di mana wacana asing begitu mudah menyusup dalam kehidupan sehari-hari — menjaga kedalaman berpikir dalam bahasa sendiri menjadi tantangan yang nyata. Melalui tulisan-tulisan yang terangkum dalam edisi kali ini, KUPAS mengajak pembaca untuk tidak sekadar berbicara, tetapi juga memahami, sebab dalam pemahaman itulah sebuah bangsa tumbuh.
Edisi Oktober 2025 kembali menghadirkan beragam karya yang lahir dari tangan dan pemikiran mahasiswa Universitas Nasional. Mereka menuangkan gagasan, pengalaman, dan refleksi kehidupan dalam berbagai bentuk tulisan dalam 12 cerpen, 14 puisi, hingga 12 esai kehidupan. Semua karya tersebut tidak hanya menyuguhkan cerita, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kehidupan, perjuangan, dan pencarian makna.
Setiap tulisan membawa nuansa dan pesan yang berbeda. Ada yang menggambarkan kesunyian dalam perjuangan, ada pula yang memotret dinamika kehidupan layaknya medan pertempuran. Ada yang membahas arti sukses dari sudut pandang personal, dan ada yang menuturkan kisah tentang kemenangan yang diraih dengan penuh makna. Seluruhnya berpadu dalam satu benang merah: refleksi akan kehidupan melalui kekuatan bahasa.
Lebih dari sekadar media publikasi, KUPAS hadir sebagai ruang ekspresi, laboratorium kreativitas, sekaligus sarana belajar bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan menulis kreatif, berpikir kritis, dan bekerja secara kolaboratif. Penerbitan ini juga menjadi bukti nyata dukungan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Biromawa) dalam mengembangkan budaya literasi di lingkungan kampus.
Melalui terbitan berkala ini, KUPAS No.7 Vol.1 Oktober 2025, Universitas Nasional berharap mahasiswa tidak hanya mencintai bahasa sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk berpikir, berimajinasi, dan membangun peradaban. Sebab, literasi bukanlah tujuan akhir — ia adalah perjalanan panjang menuju bangsa yang cerdas, kritis, dan berbudaya.
Cek disini yuk!
Vero/Ayu.Kh