Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin cepat berbicara namun jarang mendengar, kami memilih untuk diam sejenak — lalu menulis. Karena kami percaya, setiap kata yang lahir bukan sekadar bunyi, tapi makna yang layak dijaga.
Komunitas Penulis Universitas Nasional (KUPAS) kembali hadir menerbitkan secara berkala Karya Mahasiswa, menghadirkan dua edisi terbaru yang menghimpun beragam rasa dan sudut pandang:
KUPAS VOL.1 NO.4 JULI 2025 dan KUPAS VOL.1 NO.5 AGUSTUS 2025
Sebelumnya, KUPAS terbit 2 bulan sekali dan dipublikasikan pada akhir bulan. Kini, KUPAS menerbitkan 1 bulan sekali yang dipublikasikan pada awal minggu.

KUPAS VOL.1 No.4 edisi Juli 2025
Melalui tema besar Menjaga Bunyi, Merawat Makna, terbitan ini memuat karya-karya yang bukan hanya berbicara tentang kehidupan, tetapi juga diam-diam merekamnya. Mulai dari kisah tentang keberanian yang tumbuh dalam sunyi, ragu yang dipeluk perlahan, hingga harapan kecil yang muncul dari atap seng — semua hadir dalam bentuk 14 cerpen, 13 puisi, maupun 12 esai.

KUPAS VOL.1 No.5 edisi Agustus 2025
Bebas Tanpa Bising merepresentasikan semangat demokrasi yang sejuk — di mana kebebasan tidak selalu diekspresikan dengan suara lantang, tetapi melalui ketenangan, kedewasaan berpikir, dan empati sosial. Dalam edisi ini, karya-karya seperti Serenada di Kaki Merbabu, Sore yang Tak Pernah Selesai, Baktiku … hingga Profesor Kardus menjadi cerminan bahwa mahasiswa mampu menyampaikan gagasan, kritik, dan perasaan dengan cara yang lembut namun tajam. Inilah kebebasan yang tak membisingkan, tetapi menghidupkan: memberi ruang bagi martabat manusia, menyuburkan dialog, dan menumbuhkan cinta dalam bingkai Indonesia yang manusiawi. Karya tersusun dalam bentuk 14 cerpen, 15 puisi, maupun 14 esai.
Tak sekadar sebagai media ekspresi, terbitan berkala KUPAS juga menjadi upaya untuk memperkuat literasi mahasiswa, sekaligus melestarikan keberagaman bahasa dan rasa yang lahir dari berbagai latar dan pengalaman. Setiap tulisan di dalamnya adalah pernyataan halus, bahwa menulis masih menjadi cara paling manusiawi untuk mengingat, memahami, dan merawat apa yang sering terlupakan.
Melalui dua edisi ini, KUPAS tidak hanya menyuarakan isi hati mahasiswa, tetapi juga mengajak kita semua untuk kembali merenungi arti kebebasan, kemerdekaan, dan kemanusiaan dalam bentuk yang paling sederhana: kata. Sebab di tengah dunia yang ramai, terkadang yang paling kita butuhkan adalah ruang sunyi — tempat makna tumbuh dan suara hati didengar.
Yuk baca lebih lengkap di https://biromawa.unas.ac.id/layanan-kemahasiswaan/minat-bakat/ (Scroll ke bawah ya!)
Veronica/Ayu Kh