Berlatih, evaluasi dan memperhatikan masukan pelatih yang dilakukan secara berkesinambungan, ternyata, tak pernah mengkhianati hasil ….
Semua ingin menjadi yang terbaik, oleh sebab itu, sejak pagi, 4-6 Okgtober 2024 lalu GOR Padjadjaran Bandung dipenuhi oleh para Karateka, khususnya, Jawa Barat, karena merupakan ajang seleksi untuk mendapatkan yang terbaik dalam menghadapi Kejuaraan Nasional PB. FORKI akan datang..
Selaras dengan yang tersebut di atas, maka, pertandingan STKIP Pasundan Cup VI atau SIRKUIT 3 JAWA BARATmenjadi tolok ukur untuk melihat kemampuan para KOHAI (adik seperguruan-red) di dalam menyerap berbagai teknik Karate yang mereka pelajari, hayati dan dalami selama ini untuk menyongsong atau mempersiapkan diri dalam mengikuti pertandingan yang lainnya.
Seperti biasa, Dojo Garuda Muda yang terletak di Komplek Kejaksaan Agung-RI, Kayuringin, Kota Bekasi, selalu berlatih dengan ketat dan terukur — tampak di sana Fariz Aulia Azka (FTKI-UNAS); Nugraha Surya Kusuma (FTS-UNAS) dan Mohamad Alif Rafsanzani berlatih KATA (rangkaian gerak-red) di bawah pengawasan langsung dari Sensei Heni Luhur Ganingsih untuk menguasai dan mendalami berbagai jenis KATA yang biasa dipertandingkan; di antaranya Kanku Sho; Unsu; Suparimpei, Anan dan banyak lagi yang lainnya.
Dan kali ini, setelah melalui seleksi yang ketat, bersama dengan yang lain, ketiganya berhasil ditunjuk oleh FORKI Kota Bekasi untuk mewakili untuk mengikuti ajang yang cukup bergengsi yang digelar oleh STKIP Pasundan.
Hari pertama dan kedua berhasil dilalui dengan mulus hingga mencapai final. Lepas itu, keempat tim yang bertanding benar-benar harus fokus untuk berdiri di atas podium yang tertinggi — Fariz Aulia Azka, Nugraha Surya Kusuma, dan Mohamad Alif Rafsanzani harus memperlihatkan kebolehannya dengan memainkan KATA Kanku Sho disertai dengan BUNKAI (mengaplikasikan gerakan KATA di dalam perkelahian/pertarungan-red).
Ketiganya berhasil meraih angka tertinggi dengan kata lain terus melaju untuk memperebutkan Juara I.
Sensei Heni mengingatkan; “Semangat dan fokus. Kalian harus bisa berdiri di atas podium yang tertinggi.
“Pergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya”, imbuh S. Heni lebih serius lagi, “sekali ini KATA Unsu sekaligus Bunkai”, pungkasnya.
“Oss …!” Sahut kami bertiga dengan penuh semangat sambil menjabat tangan S Heni dengan hangat.
Ketika berdoa Alif berkata lirih; “Ayo kita main abis-abisan. Kita harus jadi juara pertama”.
“Oss …”, jawab Azka dan Nugraha bersamaan.
“Alhamdulillah …”, teriak kami bertiga ketika melihat hasil di scoring board.
Ternyata, kami berhasil meraih angka tertinggi!
- Heni pun mendatangi kami sambil berkata; “Terima kasih dan selamat buat kalian. Pertahankan terus dan tingkatkan kemampuan dengan berlatih, berlatih dan terus berlatih, dan jangan lupa prestasi akademik kalian. Harus bisa berjalan seiiring”.
Temaram senja bersamaan dengan Upacara Penghormatan Pemenang, kami pun berdiri dengan sejuta perasaan mengaduk di dalam hati. Terimakasih Allah, FORKI Kota Bekasi, Universitas Nasional, dan S. Heni yang tak bosan-bosannya melatih, tentunya juga doa tulus kedua orang tua dan para sahabat semua.
Tetap Semangat dan Terus Tingkatkan Prestasi Karate dan Akademik.
Semoga.
(Ayu.Kh)
Foto dari kiri ke kanan; Azka, Nugraha dan Alif