Jurus indah dengan kekuatan dan kecepatan penuh tampak dilancarkan oleh para pesilat yang bertanding agar dapat berdiri di atas podium yang tertinggi ….
Proposal sekaligus pemberitahuan yang datang di tengah-tengah latihan untuk mempersiapkan POMPROV Tahun 2023, membuat semuanya harus berpikir keras. Betapa tidak, pesilat yang tergabung dalam KORP (Komunitas Olah Raga Prestasi) Silat Universitas Nasional yang masih terus berlatih di padepokannya masing-masing dapat dihitung dengan jari.
Lewat adu argumen yang alot, akhirnya diputuskan, Universitas Nasional menurunkan du pesilatnya; yakni Mohammad Bintang Putra Istoni (Abin) untuk bermain ganda dan Abdul Hakim Malik untuk bermain dalam nomor tanding.
Dalam nomor ganda dewasa putra, ternyata, diisi oleh sebagian besar pesilat yang sudah benar-benar berpengalaman. Lewat gerakan yang indah namun disertai kecepatan dan ketepatan atau keakurasian yang luar biasa, akhirnya, Mohammad Bintang Istoni (Abin) berhasil meraih medali emas; Juara I.
Tepukan dan teriakan sontak membahana seolah hendak merobohkan GOR Bulungan. Saat salah seorang dari sang juara menyabetkan clurit dan berhasil dihndari dengan manis, tak pelak, tepukan dan teriakan sontak membahana seolah hendak merobohkan GOR Bulungan. Semua kagum dan puas atas jurus yang dipertontonkan oleh sang juara ….
Kini tiba gikliran Hakim, demikian sapaan akrabnya. Ia memasuki arena dengan tenang, bersamaan dengan bunyi gong ronde pertama, Hakim dengan lugas dan tangkas berhasil mendaratkan tendangan “T” dan “sabit” serta sesekali melakukan bantingan terhaap lawannya. Menjelang berjalannya waktu, ia akhirnya dipaksa untuk bermain dengan serius dan memeras tenaga — maklum, sang lawan kebanyakan dari Kepolisian.
“Ini benar-benar adu nyali”, cetusnya ketika beristirahat.
Dari seberang sana, Kepala Biro Kemahasiswaan yang selalu melakukan pemantauan berpesan; “Main dengan sportif dan bersih, Insya Allah kamu akan menang”.
Ternyata, pesan lewat telepon tadi berhasil meningkatkan moral Hakim, buktinya, ia masuk dalam final.
Pertandingan yang ditunggu-tunggu banyak orang pun dimulai. Bersamaan dengan bunyi gong, sang lawan melancarkan tendangan ke arah perut, namun, kaki sang lawan berhasil ditangkap. Hakim langsung bertindak cepat untuk mengunci sekaligus membanting lawannya.
Tampaknya sang lawan merasa penasaran. Ia terus melakukan serangan-serangan yang sama, namun, kesemuanya berhasil dipatahkan oleh Hakim. Hasilnya sudah dapat ditebak, akhirnya, akim bHakimjhhHakim berhasil berdiri di atas podium tertinggi. Ya … Hakim berhasil menjadi Juara I.
Selamat buat Abin dan Hakim, pertahankan terus tradisi juara baik akademik maupun silat, kami bangga dengan prestasi yang kalian berdua raih. KR