RISET MODE: ACTIVATED! Mahasiswi UNAS Sabet Juara 1 SPC UNAS FEST 2025

Cintia (FIKES/Keperawatan) – Juara 1 Scientific Paper Competition Universitas Nasional Festival (SPC UNAS FEST) 2025

Tidak semua pertarungan terjadi di lapangan atau ring tinju. Ada pertarungan yang terjadi di ruang sunyi, di antara data dan teori, di balik layar laptop yang menyala hingga subuh. Di sinilah Cintia bertarung — dengan riset sebagai senjata dan logika sebagai strategi — membuktikan bahwa dunia akademik juga punya panggung prestasinya sendiri. Dan dia baru saja naik ke podium tertinggi sebagai Juara 1 Scientific Paper Competition Universitas Nasional Festival (SPC UNAS FEST) 2025, mengalahkan 13 pesaing dari berbagai universitas di Indonesia.

Persiapan Cintia jauh dari kata santai. Ia menghabiskan berminggu-minggu mendalami topik yang dipilih, membuka puluhan jurnal nasional dan internasional, dan memperkuat metodologi penelitian. Malam-malam di perpustakaan jadi rutinitas — menyusun kerangka teori, memperbaiki metodologi sesuai masukan dosen pembimbing, hingga menyempurnakan penyajian data. Proses bimbingan yang intens membuatnya terus memperkuat relevansi masalah, memperjelas variabel penelitian, dan menawarkan sudut pandang yang fresh. Hasilnya? Karya tulis ilmiah yang bukan hanya memenuhi standar akademik, tapi menghadirkan game-changing perspective terhadap isu yang diangkat.

Pengumuman pemenang di Auditorium kampus Universitas Nasional pagi itu menegangkan. Para finalis duduk berjejer, sebagian menggenggam catatan, sebagian lagi tenggelam dalam pikiran. Lampu panggung menyala terang, layar besar menampilkan “Awarding – UNAS FEST 2025″. Suasana hening ketika nama-nama finalis mulai disebutkan. Cintia duduk di barisan tengah, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Lalu terdengar: “Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah UNAS FEST 2025 jatuh kepada… Cintia dari Universitas Nasional!” Seketika auditorium bergemuruh — tepuk tangan, sorak, dan senyum bangga memenuhi ruangan.

Cintia tertegun beberapa detik sebelum akhirnya berdiri dengan mata berkaca-kaca. Ia melangkah ke panggung, menerima trofi, sertifikat, dan hadiah dari panitia. Kilau lampu panggung memantulkan kebanggaan di wajahnya — this is what grinding looks like when it pays off. Momen itu bukan hanya pencapaian pribadi, tapi bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan kecintaan pada ilmu pengetahuan bisa membawa kemenangan. Prestasi Cintia adalah inspirasi bahwa riset bukan sekadar tugas kuliah, tapi bisa jadi superpower yang mengantarkan ke puncak.

Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Nasional mampu bersaing dan unggul di tingkat nasional. Dukungan institusi terhadap pengembangan kemampuan akademik mahasiswa terbukti membuahkan hasil nyata. Untuk CINTIA, ini baru permulaan — kami yakin akan ada lebih banyak prestasi yang menanti di depan! (HS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.