Udara yang tak bersahabat belakangan ini, bukan menjadi penghalang bagi dua pesilat UNAS — latihan yang terukur dan terstruktur — semangat untuk menjadi yang terbaik, membuahkan hasil nyata atas perjuangannya ….

Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Kota Jakarta Selatan untuk memperebutkan Piala Pengkot IPSI Jakarta Selatan 2025 — adalah ajang tolok ukur bagi semuanya. Betapa tidak, dalam kegiatan ini, pelatih dituntut mampu membuktikan bahwa materi pelatihan yang diberikan selama ini telah berhasil diserap dengan baik, sementara, bagi pengurus IPSI Kota Jakarta Selatan, ajang ini merupakan program kerja sekaligus pencarian bibit-bibit atlet terbaik Jakarta Selatan untuk masuk dalam jajaran atlet DKI Jakarta, demikian ungkapan serta harapan dari Bapak Mulyo Adi Widodo; Ketua Penyelenggara Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Kota Jakarta Selatan 2025 sesaat sebelum acara pembukaan dimulai.
Pada kesempatan ini Universitas Nasional mengirimkan 2 (dua) wakilnya, keduanya mahasiswa baru adalah;

  1. Muhammad Valiano Al Ubaidah (FEB/Manajemen; 2530-6211-044) tanding kelas B,
  2. Ulfi Nur Hidayat (FEB/Manajemen; 2530-6211-035) tanding kelas H.

Hari pertama, seperti biasa, babak penyisihan dapat dilalui dengan baik oleh keduanya — hari kedua; Valiano Al Ubaidah berhasil menang dan terus melangkah hingga ke seperdelapan dan lanjut ke semi final — sekali ini, ia harus berhadapan dengan pesilat dari PSHT Jakarta Selatan; langkahnya terhenti dan Valiano harus menerima sebagai JUARA III.

M. Valiano Al Ubaidah — Medali Perunggu

Sementara, Ulfi terus melaju sejak hari kedua walaupun cuaca saat itu tidak bersahabat. Hujan lebat dan angin yang cukup keras membuat suasana dan udara di dalam GOR terasa amat pengap. Kenyataan itu tak menghentikan tekad dan semangat Ulfi — ia terus melangkah dan berhasil gemilang masuk ke final.

Hari ketiga, ini merupakan hari yang benar-benar mendebarkan bagi semua pesilat. Maklum, hari ini adalah Sesi FINAL bagi semua kelas — mulai dari seni hingga tanding ….

Sejak mulai, suara tepukan, terikan dan yel-yel sudah memenuhi seantero GOR Cilandak Barat — semua enggan bergeser dari tempatnya, mereka tak sabar bahkan ingin melihat dan memberikan dukungan bagi perguruan, serta rekannya yang sedang bertanding di tengah gelanggang.

Pada Final kali ini, Ulfi berhadapan dengan pesilat PAMUR Jakarta. Tendangan T, Sabit bahkan bantingan dan guntingan pun dilakukan keduanya silih berganti — pertandingan ini berjalan dengan ketat dan saling kejar nilai pun terjadi.

Menjelang menit terakhir, dua kali tendangan sabit yang dilancarkan Ulfi bersarang dengan baik dan saat bel berbunyi sebagai tanda waktu sudah habis — angka di papan score menunjukkan angka 11-2.

Ulfi Nur Hidayat — Medali Emas

“Jangan mudah puas … terus latihan, dan jangan lupa terus belajar. Jadikan silat sebagai jembatan untuk mengasah fokus serta kecepatan dan ketepatan dalam mengambil keputusan … karena hal itu bakal menjadi bekal yang sangat penting di dalam mengarungi hidup dan kehidupan”, demikian pesan Coach Veronica yang kali ini bertindak sebagai pendamping dari kampus.

Selamat buat Valiano dan Ulfi, kita semua menunggu medali-medali selanjutnya dari kalian.

 

Veronica/Ayu Kh.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.