
Dua dunia yang sangat berbeda — Kebidanan dan industri aviasi helikopter. Namun Siti Haritza Kusuma Nurdifa berhasil menjembatani keduanya melalui video content yang brilliant. Hexia Video Content Competition 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas tidak mengenal batas disiplin ilmu.
Kompetisi ini merupakan bagian dari pameran dan konferensi yang lebih besar, yaitu HEXIA 2025 yang menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari business forum, exhibition, seminar edukasi, food festival, hingga showcase helikopter dan eVTOL. Kompetisi yang diselenggarakan PT Heliexpo Indo Asia dari 22 Juli hingga 24 Agustus 2025 ini memberikan tantangan menarik: buat video yang bisa menjawab “Why Should We Attend Heli Expo Asia?” Bagi kebanyakan orang, ini adalah topik yang niche dan teknis. Namun bagi Difa, ini adalah kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru sambil mengasah skill videografi.
Difa memulai dengan mindset pembelajar. Ia menonton berbagai video promosi expo internasional, mempelajari teknik persuasi dalam video marketing, dan mencari tahu apa yang membuat orang tertarik untuk menghadiri sebuah expo. Ia juga riset tentang industri helikopter dan aviasi — dari statistik industri, tren teknologi, hingga peluang bisnis yang ada.
Dari riset komprehensif ini, muncul insight menarik: banyak orang tidak tahu bahwa Heli Expo Asia bukan hanya untuk mereka yang bekerja di industri aviasi, tetapi juga untuk entrepreneur, akademisi, dan siapa saja yang tertarik dengan teknologi dan inovasi. Insight ini menjadi fondasi video kontennya. Video yang dibuat menampilkan visual yang dinamis — kombinasi footage helikopter, behind-the-scenes expo, dan infografis yang informatif. Narasi disampaikan dengan energi tinggi namun tetap profesional. Musik background dipilih dengan cermat untuk menciptakan excitement tanpa mengganggu narasi.
Hasil akhirnya adalah video yang tidak hanya menjawab “why“, tetapi juga membuat penonton merasa “I need to be there!” Dan juri setuju — Siti Haritza Kusuma meraih Juara 2!
“Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa sebagai mahasiswa, kita tidak boleh membatasi diri hanya pada jurusan kita. Dunia luar sangat luas dan ada banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang,” kata Nisa dengan mata berbinar.
Universitas Nasional berbangga memiliki mahasiswa yang open-minded, multitalented, dan berani keluar dari zona nyaman. Prestasi Haritza adalah reminder bahwa di era digital ini, skill transcends major. Kamu bisa jadi ahli kebidanan sekaligus kreator konten yang mumpuni. (HS)