Bukan kaleng-kaleng! Mahasiswa UNAS Borong Prestasi di Lombok

Suci Nur Ramadhani (FIKES/Keperawatan)

Di tengah teriknya siang di Lombok dan riuhnya gelanggang pencak silat — Suci berdiri tenang dengan tatapan fokus dan gerakan yang mengalir tegas namun anggun — hingga jurus terakhir dituntaskan, tepuk tangan bergemuruh karena karakter kuat yang terpancar dari setiap langkahnya …

Siapa sangka, mahasiswa Universitas Nasional ini menaklukan panggung Perisai Diri Internasional Championship IX 2025 yang digelar pada 12-17 Juli 2025, Lombok, NTB. Tak tanggung-tanggung, 2 kategori disabet. Kenyataan ini menunjukkan keahlian di bidangnya — Seni.

PDIC XI di NTB diikuti oleh 644 peserta yang merupakan atlet-atlet terbaik dari seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Perisai Diri se-Indonesia, serta beberapa komisariat luar negeri, seperti Jepang, Australia, Timor Leste, Amerika Serikat, Jerman, hingga Belanda.

Suci Nur Ramadhani (FIKES/Keperawatan) tampil di kategori Seni, yakni Tunggal dan Solo Kreatif, dua nomor yang membutuhkan kombinasi teknik, keluwesan, kekuatan, dan kreativitas dalam setiap gerakannya.

Setelah melewati proses drawing yang begitu deg-degan, akhirnya suci masuk dalam satu pool dengan para pendekar terbaik dari berbagai daerah —- mulai dari Kalimantan Timur, Bali, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan lainnya. Nama-nama besar bersanding dalam daftar peserta, membuat atmosfer kompetisi semakin menegangkan.

Hari di mana nomor Tunggal Putri dimainkan..
Suci berdiri di sisi arena, napasnya ditata, pikirannya dipusatkan. Panggilan nama Suci Nur Ramadhani telah dibunyikan menandakan Suci berjalan dengan gagah masuk ke tengah gelanggang. Ia memulai rangkaian jurus yang telah dilatih berbulan-bulan lamanya. Setiap hentakan kakinya menghujam dengan pasti, dan gerakan tangan menyapu udara dengan tegas, ritme setiap jurusnya tertata dengan tegas.

Penonton terdiam, para juri memperhatikan dengan saksama.

Dan ketika toya berhasil disabet 360 derajat dan bangkit dengan posisi siap meloncat ke depan, dan waktu penampilannya pun berhasil ia selesaikan dengan tepat 3.00. Suara gemuruh tepuk tangan pun pecah.

Momen yang ditunggu pun tiba: pengumuman pemenang kategori tunggal putri.
Satu per satu nama disebutkan, Jantung berdebar. Semua peserta memastikan catatan score yang tertulis itu benar..
Dan akhirnya — Juara 1 Tunggal Putri diraih oleh atlet dari Jawa Barat. Namun kebanggan tak berhenti di situ. Nama Suci Nur Ramadhani dari Universitas Nasional dipanggil sebagai Juara 2. Senyumnya sontak menguari tak bisa disembunyikan. Ia melangkah ke podium membawa nama DKI Jakarta dan UNAS dengan kepala tegak.

Tunggal Putri — Medali Perak

Setelah tampil maksimal di Tunggal Putri, Suci belum selesai. di hari terakhir, tantangan selanjutnya menanti: Kategori Solo Kretif.

Solo kreatif di mana para pesilat harus memadukan unsur bela diri dengan kreativitas gerakan, musik, bahkan teatrikal — semua harus berpadu dalam satu narasi yang kuat dan mengalir.

Suci melangkah ke tengah arena dengan senjata dan kipas di tangan dan semangat yang belum padam, Kali ini, ia bukan hanya menampilkan jurus, iringan musik yang mengalun mengantar penampilan yang memukau: ayunan senjata yang presisi, ekspresi wajah yang kuat, hingga transisi antar jurus yang halus namun bertenaga.

Ada energi lain yang terpancar di penampilan ini —- lebih liar, lebih bebas, tapi tetap penuh kendali. Dan saat gerakan terakhir ditutup dengan kibasan kipas, penonton kembali bersorak. Tak sedikit yang berdiri memberi tepuk tangan.

Waktu berlalu, dan pengumuman pun dibacakan.

Juara 3 Solo Kreatif Putri diraih oleh Suci Nur Ramadhani dari DKI Jakarta. Posisi 1 diraih oleh Kalimantan Timur dan ke 2 diraih oleh Bali. Tak sedikit kekecewaan, karena targetnya lebih tinggi. Tapi di balik itu, ada rasa syukur yang dalam. Dua medali, dua kategori, dua panggung — semuanya diraih dengan kerja keras yang tak bisa terbantahkan.

Solo Kreatif — Medali Perunggu

“Bersyukur banget bisa berdiri di podium membawa nama UNAS. Latihan berbulan-bulan terbayar lunas! Tapi bukan berarti puas! Saya akan evaluasi lagi dan tunggu prestasi saya selanjutnya!” Ujar Suci usai menerima medali.

Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Nasional, Kamaruddin Salim S.Sos., M.Si. juga memberikan apresiasi tinggi atas capaian ini, menyebut bahwa prestasi Suci menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk aktif, kreatif, dan berani tampil dalam berbagai ajang pengembangan diri.

Prestasi yang diraih Suci menjadi bukti bahwa mahasiswa Universitas Nasional mampu bersaing dan tampil gemilang. Kami sangat mengapresiasi pencapaiannya, dan berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus aktif, kreatif, dan berani tampil dalam berbagai ajang pengembangan diri,” ujar Kamaruddin Salim, S.Sos., M.Si., Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Nasional.

Universitas Nasional terus berkomitmen mendukung mahasiswanya dalam meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. Prestasi seperti ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UNAS mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Semangat Suci! ditunggu prestasi gemilang lainnya!

 

Veronica/Ayu.Kh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.