
Siapa bilang mahasiswa Biologi hanya berkutat dengan mikroskop dan laboratorium? Alfira Setiawati membuktikan sebaliknya — dengan kemampuan visualisasi dan pemikiran sistematis, ia berhasil meraih Juara 3 di Lomba Mind Mapping Dies Natalis ke-6 STIKes Intan Martapura yang berlangsung 28 Mei – 30 Juni 2025.
Mind mapping adalah metode belajar dan berpikir yang menggabungkan logika dengan kreativitas visual. Bagi mahasiswa Biologi seperti Alfira Setiawati, mind mapping bukan hal asing — metode ini sering digunakan untuk memahami konsep-konsep kompleks seperti siklus metabolisme, taksonomi makhluk hidup, atau ekosistem. Namun mengikuti kompetisi mind mapping adalah tantangan yang berbeda.
Persiapan Alfira dimulai dengan memahami kriteria penilaian. Ia mempelajari apa yang membuat mind mapping efektif: struktur yang jelas, penggunaan warna yang tepat, simbol dan ikon yang bermakna, serta keseimbangan antara informasi dan estetika. Ia juga melihat contoh-contoh mind mapping pemenang dari kompetisi sebelumnya untuk memahami standar yang diharapkan. Ketika tema atau topik kompetisi diberikan, Alfira langsung melakukan brainstorming. Ia mengidentifikasi konsep utama yang akan menjadi ide pokok, lalu mengembangkan cabang-cabang utama dan sub-cabang dengan hierarki yang logis. Setiap informasi ditempatkan dengan pertimbangan matang — tidak terlalu padat hingga membingungkan, namun cukup komprehensif untuk mencakup aspek-aspek penting.
Proses pembuatan mind mapping memakan waktu yang tidak sebentar. Alfira harus memastikan setiap garis tegak lurus atau melengkung dengan proporsional, setiap teks terbaca jelas, dan setiap elemen visual (ikon, ilustrasi, highlight) mendukung pemahaman bukan sekadar dekorasi. Color coding juga digunakan secara konsisten untuk memudahkan navigasi visual. Hasil akhirnya adalah sebuah mind mapping yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga sangat informatif dan mudah dipahami. STIKes Intan Martapura mengumumkan Nisa sebagai Juara 3 — pencapaian yang membanggakan di antara peserta-peserta berkualitas!
“Mind mapping mengubah cara saya belajar. Dari yang tadinya linear dan monoton, sekarang lebih visual dan menyenangkan. Saya bisa lihat relasi antar konsep dengan jelas, dan ini sangat membantu pemahaman saya terhadap Biologi,” ungkap Alfira.
Prestasi Alfira adalah bukti bahwa keterampilan visual thinking adalah aset berharga untuk mahasiswa dari semua jurusan. Universitas Nasional bangga dengan mahasiswa Program Studi Biologi yang multitalenta.
Selamat untuk ALFIRA! Terus visualisasikan ide-ide brillianmu!
(HS)