
Cabor Karate pada Pekan Olah Raga Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta yang digelar 18-21 Juni 2025 dI GOR Matraman, Jakarta Pusat, tak pelak, selalu menjadi tolok ukur bagi para atlet untuk unjuk kebolehan ….
Pada kesempatan kali ini, TIM KARATE UNAS, hanya menurunkan 2 (dua) atlet, yakni Nugraha Surya Kusuma (FTS/Mesin) dan Fariz Aulia Aska (FTKI/SI). Siang itu, lepas Upacara Pembukaan, keduanya telah bersiap-siap melakukan pemanasan di TATAMI yang telah disediakan.
Kesempatan pertama, Nugraha memainkan KATA KANKU SHO — ia berhasil meraih kemenangan walau pun tipis, sementara, Azka memainkan KATA PAPUREN dan juga berhasil meraih kemenangan. Pada putaran kedua, Nugraha kembali memainkan KATA ONSU — namun sayang, sekali ini ia harus menerima kekalahan. Dengan kata lain, ia terhenti di putaran kedua.

Dewi Fortuna kali ini berpihak kepada Azka, pada putaran kedua, ia memainkan KATA GOJUSHIHO DAI — ia pun dinyatakan menang dan terus melangkah ke babak selanjutnya. Di tengah-tengah waktu menunggu, S. Heni Ganingsih memberikan masukan untuk selanjutnya agar ia memainkan KATA KANKUSHO.
Semua rangkaian gerak berhasil dilakukan Azka dengan nyaris sempurna dan ia berhasil memasuki babak semi final. Di sini, kejelian pelatih dalam melihat kepiawaian lawan bernar-benar duiuji, karena salah dalam mengambil keputusan akan berakibat kekalahan bagi atletnya. S. Hani Ganingsih harus berpikir keras, maklum, lawan yang dihadapi cukup berat; Rifki Alfabian (UNJ) adalah juara POMNAS dua kali berturut-turut, sementara, Muhammad Aiko Zaiko adalah peraih MEDALI EMAS di ajang Youth League 2024 World Karate Federation (WKF).
“Sejak mulai sampai semi final kali ini benar-benar neraka”, demikian menurut S. Heni Ganingsih, “ini bukan lagi ajang POMPROV … lebih tepat disebut sebagai perhelatan tingkat nasional,” sambungnya lagi.
“Semoga POMPROV kali ini menjadi tolok ukur bagi para atlet mahasiswa, khususnya di Jakarta”, timpal S. Lilik S Achmad yang sekalian lama menjadi pengurus di Cabor Karate, BAPOMI DKI Jakarta.
Semua mengangguk menyatakan setuju ….
Kembali mata semua mengarah ke TATAMI karena Azka mulai melakukan hormat dan akan memainkan KATA OHAN DAI. Ia berhasil melakukannya dengan baik, tapi apa daya, Azka harus mengakui keunggulan Rifki Alfabian yang akrab disapa dengan Rian — dan Muhammad Aiko Zaiko yang akrab disapa demngan Aiko. Rian berhasil meraih Medali Emas, sedang Aiko berhasil mendapatkan Medali Perak, sedang Azka harus puas mendapatkan Medali Perunggu.

S. Heni dan S. Lilik memberikan selamat sekaligus mengingatkan agar semua tidak berpuas diri; “Terus latihan dan tetap semangat. Karena ada sesuatu yang lebnih besar di depan sana. Ada POMNAS dan lebih jauh lagi PON”.
Kabiro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional yang dihubungi lewat telepon juga menyatakan; “Selamat buat Azka, jangan mudah puas, terus berlatih dan menjadi yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga dan almamater tercinta”.
“Sekali lagi selamat”, pungkasnya.
Sambil melangkah untuk Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) Azka pun berkata; “Maaf untuk semua saya hanya dapat memberikan Medali Perunggu. Insya Allah, ke depan akan lebih baik … apalagi jika Tim UNAS turun beregu”.
“Oss …!” Sahut S. Heni dan S. Lilik hampit bersamaan.

Veronica/Ayu KH