Suasana tiba-tiba pecah meriah di layar Zoom ketika ajang nasional LIBANEV 2025: Kearifan Lokal di Masyarakat Multikultural resmi dimulai. Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus langsung tune in, siap adu karya dan adu gagasan. Energinya? Full antusias, full kompetisi sehat.
Di tengah lautan peserta itu, ada tiga mahasiswa yang vibes-nya langsung standout:
Nazma Ocktoviani, Dimas Surya Arfandi, dan Fadil Ikhsani Fatih, dibimbing oleh Nursantyo S.Sos., M.Si. Mereka datang sebagai tim “Soul of Language”, bawa misi keren: mengangkat toleransi dan keberagaman lewat video iklan layanan masyarakat yang nggak cuma enak ditonton, tapi juga relatable banget.
Proses kreatif mereka pun bukan main. Dari menulis konsep yang matang, eksplor kearifan lokal di sekitar, sampai nge-shoot dan ngedit visual yang warm dan meaningful. Hasil akhirnya? Sebuah video yang ngajak penonton berhenti sebentar dan mikir, “Iya ya… Indonesia itu kaya banget, dan perbedaan itu keren.”
Saat momen pengumuman tiba, atmosfer Zoom langsung heboh.
Dan yes, Soul of Language resmi menyabet gelar “Video Favorit 2” di LIBANEV 2025!
Prestasi ini bukan cuma soal menang lomba. Ini bukti bahwa kreativitas anak muda dan semangat multikultural serta kombinasi yang powerful. Dengan dukungan dosen pembimbing, mereka membuktikan bahwa mahasiswa bisa jadi game-changer lewat karya digital yang berdampak.
Big congrats untuk Team Soul of Language!
Terus berkarya, tetap authentic, dan jadilah generasi yang merayakan keberagaman. Karena Indonesia tidak akan pernah keren tanpa perbedaan yang menyatukan kita semua.
(AP)