JAKARTA NATIONAL CHAMPIONSHIP 3 UNAS MERAIH JUARA UMUM 3

TIM PENCAK SILAT UNAS

Perhitungan yang cermat dan teliti dari seorang coach walau masih tergolong muda, ternyata berhasil membawa KORP (Komunitas Olah Raga Prestasi) meraih kedudukan yang sangat bergengsi ….

Jumat, lepas salat, dengan didahului Teknikal Meeting, pertandingan pun mulai digelar. Pada Sabtu, menjelang matahari berada doi titik kulminasi langit, seluruh TIM UNAS harus menundukkan kepala sedalam-dalamnya. Betapa tidak, lewat WA, seluruh civitas akademika Universitas Nasional berduka karena kepergian Prof. Dr. Eko Sugiyanto.,M.Si Wakil Rektor Bidang Akademik, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia yang telah sekian lama mengabdikan hidup dan kehidupannya untuk kampus tercinta.

Semua Tim Silat berkumpul dan memanjatkan doa serta mengirimkan Al Fatihah khusus kepada Almarhum, seiring harapan agar Allah memberikan ampunan atas segala salah dan khilafnya serta menempatkan beliau di surga-Nya. Aamiin.

Hari kedua berjalan keras dan alot, di sini, Coach Vero yang didampingi oleh Coach Yayan, Coach Erwin, Coach Dafa, Coach Is serta Encang Lilik memberikan masukan bagaimana sebaiknya mereka dalam menghadapi lawan-lawannya. Maklum, dalam beberapa waktu semuanya telah mengawasi dan mencatat kekuatan dan kelemahan lawan yang selama ini telah mengikuti pertandingan yang demikian ketat dan padat itu.

“Prinsip cari poin”, demikian kata Coach Vero tegas, “tidak ada lagi uji coba di gelanggang. Uji coba hanya boleh dilakukan di latihan”, imbuhnya.

Hampir bersamaan, Coach Yayan dan Coach Erwin menambahkan; “Jangan lupa, dengar dan perhatikan arahan dari kita yang di pinggir lapangan”.

Semua atlet mengangguk tanda mengerti. Sekali ini, KORP UNAS harus berhasil mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya setelah melepas pertandingan yang cukup bergengsi pada waktu sebelumnya.

“Ini kesempatan kita untuk membuktikan, bahwa KORP UNAS juga mampu melakukan dan mempersembahkan yang terbaik untuk almamaternya”, kata Coach Vero dengan penuh semangat.

Hari Ketiga, Minggu, lepas Zuhur, semua Tim masuk dalam semi final, dan bersamaan waktu Asar, alhamdulillah, semua Tim UNAS masuk final.

Arsya membuka pertandingan dan berhasil menekuk lawannya dengan angka yang cukup mencolok; 40-13 dan ia berhasil meraih Medali Emas pertama untuk Tim UNAS — selanjutnya Dela Natasya yang kali ini harus mengakui keunggulkan lawannya yang memiliki senjata andalan kombinasi tendangan T dan sabit. Hal yang sama juga dialami oleh Anita Tri Yulianti yang juga harus mengakui keunggulan lawannya walau pun keduanya kalah tapi tidak dengan angka yang mencolok. Hanya selisih 5 poin bagi Dela dan 7 poin bagi Anita.

1 Emas dan 2 perak sudah di tangan. Coach Vero tampak berdiskusi serius dengan Coach Yayan dan Coach Erwin dan meminta keduanya untuk menjadi pendamping Tim UNAS selanjutnya.

“Harus dapat emas”, desis Vero.

Memasuki partai panas, primadona UNAS, Nazira Aisyah Putri bermain dengan taktik dan strategi yang cukup cerdik. Sempat kejar-kejaran poin dan tragedi tangan yang tertindih, namun dengan timing guntingan yang pas dan bunyi gong selesai. Sambil meringis kesakitan, Nazira tersenyum bahagia dan bersujud syukur atas perjuangan Medali Emas nya. — disusul Abdul Hakim Malik dengan lihai cerdik, berhasil menandingi lawan nya dengan selisih poin 35-11 dengan hanya tendangan dan bantingan andalannya. Medali Emas ketiga untuk Universitas Nasional.

Malam yang begitu menegangkan di GOR PKP, Penutupan pertandingan dilaksanakan dengan pengumuman juara umum dan pesilat terbaik. Tidak disangka-sangka, Alhamdulillah UNIVERSITAS NASIONAL berhasil mendapatkan Juara Umum III.

“Bulan Mei yang begitu menegangkan, meski hanya dapat perunggu di invitasi, perjuangan bangkit kembali untuk mengejar EMAS adalah PASTI” ujar Nazira sebagai penutup dari brifing bersama.

Tetap Semangat.

Veronica S/Ayu Kh

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.