Tekad dan semangat yang kuat dengan bekal selalu memberikan yang terbaik untuk almamater tercinta, berhasil membuahkan 2 emas dan 1 perak ….
Sabtu, pagi, semua atlet dengan tertib melakukan timbang badan, kemudian dilanjutkan dengan registrasi dan pertandingan pun dimulai. Semua berjalan dengan rapi dan tertib. Ya … semua atlet yang mengikuti Jayakarta Championship 3 yang digelar mulai 19-21 April 2025 di GOR PKP Jakarta Timur, berharap untuk menjadi yang terbaik.
Semua berkeinginan untuk berdiri di atas podium yang tertinggi — baik lewat teknik silat yang dikuasai — dan tentunya sportivitas serta sikap yang merupakan cerminan dari pesilat dalam gerak hidup dan kehidupannya. Inilah yang membedakan Olah Raga Silat dengan bela diri yang lainnya.
Hari pertama dilalui dengan apik dan keberuntungan. Dari Seni Tunggal, Suci bahkan sampai hari ketiga terus dibuntuti dengan ketat khususnya oleh pesilat dari Universitas Budi Luhur, dan Universitas Telkom.
Pada tiap kesempatan Coach Veronica selalu berpesan; “Udara GOR pengap, jadi, semua harus pandai-pandai mengatur istirahat. Apalagi, sejak kemarin praktis kita main di jam-jam yang genting. Maka, persiapkan pisik dan mental dengan sebaik-baiknya”.
Pesan Coach Veronica benar-benar ditaati. Setelah melewati dua hari yang penuh dengan perjuangan, akhirnya, Dela berhasil menunjukkan kebolehannya dalam mengatur tenaga serta emosinya. Senin, pukul 09.00 ia berhadapan dengan Cheril dari Komisariat UNTAG Surabaya. Pertandingan berlangsung ketat, perolehan angka di scooring board pun terus berganti. Pada babak terakhir, ketika Dela mencoba menghapus keringat yang menetes ke matanya, tendangan T berhasil dilancarkan oleh Cheril disusul dengan tanda waktu pertandingan selesai. Dela pun tersentak. Tapi apa hendak dikata ia harus menerima kekalahan dengan hati lapang. Ia hanya berhasil membukukan kemenangannya dengan meraih Medali Perak.
Perak pertama untuk Universitas Nasional yang membuat Suci dan Zira bertekad untuk melakukan yang lebih baik lagi.
“Hayo …”, kata Coach Veronica, “Suci dan Zira juga jangan mau kalah. Tunjukan kemampuan kalian. Kita datang kesini untuk bertanding, jadi, harus juara. Tunjukkan kita selalu yang terbaik”, tambahnya dengan penuh semangat.
Suci dan Zira hanya saling tatap sambil tersenyum ….
Menginjak pukul 12.58 Suci turun ke gelanggang 3. Dengan penuh percaya diri, Suci mulai melakukan gerakan pembukaan dan memainkan jurus seni andalannya. Praktis tidak ada yang salah, ia mampu menunjukkan kecepatan dan kekuatan pada setiap gerakannya — baik ketika memperagakan gerak dengan tangan kosong apalagi saat menggunakan senjata golok dan toya — tak hanya itu, ia bahkan mampu bermain sesuai dengan aturan. 3:00 menit!
Alhasil, Suci berhasil meraih angka tertinggi dan ia berhak menerima Medali Emas. Satu medali emas dan satu medali perak sudah mengisi pundi-pundi Universitas Nasional.
Tiba giliran Zira sementara waktu sudah menunjukkan pukul 14.10 Ia dengan tenang ia turun ke gelanggang 3 untuk menghadapi lawannya Lailatul Mufida dari Tapak Suci Musix. Babak pertama dilalui dengan ketenangan dan tendangan lurus, dilanjut babak ke kedua dengan guntingan yang sempurna. Sempat ada kejar-kejaran point, namun Zira dengan cerdiknya bertahan dengan teknik andalannya, hingga bunyi gong tiba.. Dewi Fortuna berpihak kepada Zira dengan perolehan score 20 – 17.
Lepas foto UPP dan waktu doa penutup, Coach Veronica kembali menyampaikan rasa terima kasih kepada ketiga atlet karena telah berjuang dan berusaha selalu memberikan yang terbaik untuk almamater tercinta.
“Kalian benar-benar menyala”, tutupnya sambil mengajak semuanya pulang disertai doa hati-hati di jalan dan selamat sampai tujuan.
Tiga hari yang benar-benar melelahkan ….
Veronica S/Ayu Kh.