SUKSES DI GOR PADJAJARAN, ATLET UNAS BORONG MEDALI DI KEJUARAAN PENCAK SILAT

Rinai dan kadang hujan lebat ditambah dengan dingin yang menusuk tulang ternyata tak menyurutkan perjuangan para pesilat untuk meraih hasil yang terbaik ….

Layak mendapatkan julukan sebagai Kota Hujan, rinai bahkan sesekali hujan lebat disertai dengan setia mengguyur Bogor sejak pagi bersamaan dengan pembukaan Bogor Pencak Silat Championship yang diselenggarakan pada 21-23 Februari 2025 di GOR Pajajaran Kota Bogor.

Tiga gelanggang yang ada seolah tak pernah henti menyaksikan kebolehan para pesilat yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Tepatnya, sekitar 1.500 pesilat akan unjuk kebolehan untuk berdiri di atas panggung kehormatan sebagai pemenang atau peraih medali.

Sabtu, sejak pagi Tim Silat UNAS yang sekali ini diwakili oleh Suci Nur Ramadhani (Ilkes/Keperawatan-Seni Dewasa Putri); Bayu Aditya (FBP/Agroteknologi-Seni Dewasa Putra); Nazira Aisyah Putri (Ilkes/Keperawatan-Tanding Kelas E); Arsya Putri Hafis (FEB/Manajemen-Tanding Kelas A) dan Ade Nur Apriyani (FTKI/Informatika-Tanding Kelas Under A) — mereka mulai berlaga di babak penyisihan. Ketat, sapuan, guntingan dan bantingan saling dilakukan. Tujuannya hanya satu, bisa terus melaju ke babak selanjutnya.

Minggu, lewat gerakan yang indah dan penuh tenaga serta penghayatan yang dalam berhasil membukukan kemenangan pertama bagi Tim UNAS. Ia berhasil memasukan Medali Emas ke dalam pundi-pundi Tim UNAS. Perolehan Suci membuat yang lain makin percaya diri dan tambah bersemangat.

Kemenangan selanjutnya dibukukan oleh Bayu Aditya, masih dari kelas seni dewasa putra. Ia berhasil meraih medali perak.

Waktu istirahat pun tiba. Semua berkumpul untuk melakukan evaluasi dan strategi yang bakal digunakan dalam menghadapi lawan nanti.

Medali Emas kedua dibukukan oleh Nazira Aisyah Putri. Zira, demikian panggilan ternyata mampu membaca kelemahan sang lawan dalam waltu yang sangat cepat. Ia pun mulai melakukan serangan lewat guntingan-guntingan rendah. Menit terakhir berhasil dilalui dengan score 20: 7.

Sayangnya, Arsya Putri Hafis yang diharapkan dapat mendulang medali tertinggi harus terhenti dan cukup puas meraih Medali Perunggu — Tim UNAS tetap tersenyum dan bangga, maklum, dua hari sebelumnya Arsya harus mewakili UNAS dalam Kejuaraan Gubernur CUP — dengan kata lain, ia masih menderita kelelahan pisik.

Giliran Ade yang bermain di partai terakhir — sekali ini, ternyata sang lawan berhasil mengetahui kelebihannya. Akibatnya, sang lawan selalu berhasil menghindar jika ia melakukan serangan dengan kaki kirinya bahkan melakukan serangan balasan dengan cepat.

Pada pertandingan ini Ade harus puas dengan medali perunggu.

Ketika Veronica (Coach UNAS) memberikan laporan ke Kepala Biro Kemahasiswaan UNAS lewat WhatsApp, tak lama Bapak Komaruddin Salim pun menelepon lewat Video Call dengan wajah sumringah; “Eh … ternyata masih di Stasiun Bogor. Selamat buat semuanya yang telah berjuang untuk almamater tercinta. Selamat sampai di rumah masing-masing”.

“Kalian benar-benar luar biasa, dalam dua bulan ini telah memberikan hasil yang luar biasa … 5 emas internasional dan 2 emas, 1 perak dan 2 perunggu tingkat nasional. Tetap Semangat, terus berlatih dan jangan lupa belajar agar IPK-nya di atas 3”, imbuhnya lagi sambal menutup telepon.

Terima kasih buat Komunitas Olah Raga Prestasi Cabor Silat, kami tunggu prestasi-prestasi yang lebih baik lagi di masa datang.

Ayu KH/Veronica

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.