Setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan, akhirnya, ketiganya berhasil membukukan kemenangan lewat OHAN DAI dan ditutup dengan KATA KHANKU SHO ….
Usai mengikuti SIRKUIT IV FORKI JAWA BARAT, praktis tak ada lagi waktu untuk beristirahat karena ketiganya harus kembali mengikuti pertandingan WTA Open Karate Championship; Series II Yogyakarta Piala KEMENPORA-RI 2024 yang di Grha INSTIPER Yogyakarta 27-29 Desember 2024.
Saat Coach Heni Luhur Ganingsih mengikuti Teknikal Meeting, maka, ketiganya sengaja meluangkan waktu sejenak untuk mencoba “tatami” yang memang sudah terpasang rapi — hampir sekitar 1 jam ketiganya berlatih dengan penuh semangat.
Ketika kembali berkumpul dengan Coach Heni selepas TM; “Oss … Bun kami sudah mencoba tatami, semuanya aman”, demikian kata Azka, Nugraha dan Alif hampir bersamaan.
“Oh … ya, tadi Bapak Kabiro Mawa juga menelepon, salam untuk Coach Heni Luhur Ganingsih dan berpesan agar kami selalu jaga kesehatan dan bermain dengan sebaik-baiknya”, ungkap Azka yang kebetulan menerima langsung teleponnya.
“Salam Kembali”, kata Coach Heni, “oh … ya, kelihatannya pertandingan ini cukup ketat. Jumlah pesertanya melebihi sembilan ratus atlet dari empat puluh enam kontingen”, lanjutnya lagi.
“Wah … kita harus hati-hati dalam memilih KATA yang dimainkan”, kata Nugraha.
“Betul …”, timpal Alif.
Mendengar celoteh kami, Coach Heni hanya tersenyum simpul sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia sangat maklum dengan gaya para KOHAI yang selama ini diasuhnya. Akhirnya, ia pun mengajak ketiganya segera kembali ke hotel untuk beristirahat.
“Ayo Kembali ke hotel. Istirahat, kumpulkan HP dan langsung masuk kamar”, kata Coach Heni dengan tegas.
“Oss …!” Sahut ketiganya dengan patuh.
Hari pertama dapat dilalui ketiganya dengan baik ….
Pertandingan hari kedua berjalan dengan sangat ketat. Hingga akhirnya, Tim Karate UNAS membuka kemenangan dengan memainkan KATA OHAN DAI dan wasit menyatakan menang mutlak dengan lima bendera — dan berhak masuk ke final.
sebagai Coach, Heni Luhur Ganingsih harus benar-benar jeli dalam melihat peluang dan kekuatan lawannya. Setelah sejenak menimbang-nimbang, akhirnya, ia pun memutuskan untuk memainkan KATA KANKU SHO yang memiliki tingkat kerumitan dan kesulitan yang tinggi — karena karateka yang memainkan KATA ini dituntut fokus dan menjiwai — kapan harus tenaga full, dan kapan harus melakukan awalan pukulan dengan halus dan lembut. Kesemuanya menyatu dalam setiap gerakan KATA, khususnya KANKU SHO.
Alhamdulillah, ternyata, Azka, Nugraha dan Alif mampu mengikuti pesan dan petunjuk dari Coach Heni Luhur Ganingsih. Kembali wasit dan juri menaikkan lima bendera dan Tim Karate Universitas Nasional mutlak menjadi Juara I.
Selamat buat Azka, Nugraha dan Alif ditunggu prestasi terbaiknya di rentang 2025.
Ayu KH/Vero