Semangat yang tak kunjung padam terasakan sampai ke sudut ruang tunggu atlet, tiga gelanggang yang tergelar merupakan saksi bisu dari perjuangan yang menggebu ….
Jakarta, 13 Juli 2024. Suara sorakan, suitan bahkan drum yang tak henti dari penonton menggema di setiap sudut arena, mampu memompa semangat para atlet yang tengah berlaga. Di antara mereka, tampak pesilat dari Universitas Nasional (UNAS) — Abdul Hakim Malik (FEB/Manajemen), Nandhiko Wahyu Mukti (FEB/Akuntansi), Dela Nastasya (FEB/Manajemen), dan Nazira Aisyah Putri (FIKES/Keperawatan) — tampil dengan tekad kuat untuk menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.
Setiap gerakan yang dipertunjukkan memancarkan kekuatan, kecepatan, dan ketangkasan hasil dari latihan keras yang dijalani. Di bawah bimbingan Coach Reni, mereka berusaha memberikan yang terbaik meskipun tekanan kompetisi begitu tinggi.
Babak demi babak mereka lewati dengan penuh semangat, semua berusaha menembus setiap rintangan yang menghadang. Namun, perjuangan kali ini harus terhenti di babak krusial. Meskipun berguguran, namun, para pesilat UNAS tetap menunjukkan sikap sportif dan semangat pantang menyerah.
“Kami telah memberikan yang terbaik di setiap pertandingan. Meskipun hasilnya belum sesuai harapan, ini menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuan kami di kejuaraan berikutnya,” ujar Hakim.
Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah menjadi saksi perjuangan tak kenal lelah mereka. Meski langkah terhenti, namun, semangat juang para pesilat UNAS terus membara. Mereka bertekad kembali bertanding dengan persiapan lebih matang demi mengharumkan nama Universitas Nasional di kejuaraan berikutnya.